Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2025

Teori Kognitif Jean Piaget: Belajar itu Seperti Petualangan

Kalau kamu merasa hidup itu kayak naik level di game, mulai dari pemula sampai menjadi pro, sebenarnya itu mirip banget sama pandangan Jean Piaget tentang bagaimana kita belajar dan berkembang.  Yuk, kita kenalan dengan teori Piaget... Siapa sih Jean Piaget itu? Jean Piaget adalah seorang psikolog asal Swiss yang super penasaran sama bagaimana anak-anak belajar dan membentuk pemahaman mereka tentang dunia, bukan sekedar menerima info dari orang dewasa. Bedanya dengan teori belajar lain yang fokus ke "luar" (kayak stimulus-respons), Piaget lebih tertarik ke dalam kepala kita. Kayak gimana sih otak kita bekerja saat memahami dunia? Menurut Piaget, belajar itu bukan cuma menerima info, tapi membangun sendiri pengetahuan lewat pengalaman. Piaget membagi Perkembangan Kognitif menjadi 4 Tahap Bayangin aja kayak perjalanan panjang, ada 4 level utama, yaitu: 1. Tahap Sensorimotor (0-2 tahun) - Dunia anak = apa yang bisa dia rasakan langsung. - Bayi belajar lewat gerak dan panca inder...

Teori Gestalt: Melihat Dunia sebagai Satu Kesatuan

Pernah gak sih kamu nonton konser musik dan merasa suasananya kayak "wah, keren banget!" padahal kalau dipikir-pikir, itu cuma gabungan suara alat musik, lampu, dan penonton. Tapi kok rasanya utuh dan berkesan, ya? Nah, itu karena otak kita bekerja dengan cara yang dijelaskan oleh Teori Gestalt. Yuk, kita bahas bareng-bareng, santai aja. Latar Belakang: Kenapa Gestalt Muncul Di awal abad ke-20, dunia psikologi lagi "heboh" dua aliran besar: 1. Behaviorisme di Amerika: Fokus pada perilaku yang kelihatan aja, cuek sama isi pikiran. 2. Introspeksionisme di Jerman: Fokusnya malah ke isi pikiran, tapi terlalu ribet ngurai-ngurai pengalaman jadi bagian kecil. Nah, Gestalt muncul sebagai jalan tengah. T iga tokoh pentingnya adalah Max Werteimer, Wolfgang Kohler, dan Kurt Kofka. Mereka bertiga bilang "yang kita alami itu lebih dari sekedar kumpulan bagian-bagian kecil". Phi Phenomenon: Ilusi Gerak Wertheimer nemuin sesuatu yang keren banget, namanya Phi Phenomenon...

Belajar dari Tikus dan Merpati: Apa itu Pengkondisian Operan

Kalau pengkondisian klasik itu soal asosiasi stimulus, maka pengkondisian operan itu soal konsekuensi dari perilaku. Dengan kata lain, kita belajar dari apa yang terjadi setelah kita melakukan sesuatu. Tokoh pengkondisian operan ini bernama bernama B. F. Skinner. Dia bukan fans berat "perasaan" atau motivasi dari dalam diri, buat Skinner, apa yang bisa diamati dan diukur. Jadi dia fokus ke perilaku nyata dan hasilnya. That's why, pendekatannya disebut behaviorisme radikal. Perilaku itu Ada Dua, Lho! 1. Perilaku Responden   Perilaku ini terpicu langsung oleh stimulus. Contoh: kamu ngedip pas kena cahaya terang atau ngiler pas liat mie ayam 2. Perilaku Operan  Perilaku ini muncul tanpa stimulus tertentu, dan bisa dipelajari berdasarkan konsekuensi. Contoh: kamu ngelawak supaya teman kamu ketawa atau kamu rajin belajar biar dapat nilai bagus Prinsip Dasar Pengkondisian Operan Skinner bilang: - Kalau suatu perilaku diikuti oleh sesuatu yang menyenangkan (penguat), maka perila...

Belajar dari Anjing Pavlov: Apa Itu Pengkondisian Klasik?

PSIKOLOGI BELAJAR Pernah gak sih kamu langsung lapar cuma karena melihat logo restoran favorit kamu? Atau deg-degan ketika mendenger suara notifikasi WA padahal belum dibuka? Nah, itu semua ada hubungannya sama yang namanya pengkondisian klasik . Konsep ini pertama kali dikenalkan oleh Ivan Pavlov , seorang ilmuwan Rusia yang awalnya gak niat masuk dunia psikologi. Dia sebenarnya belajar soal sistem pencernaan. Tapi, pas dia lagi neliti anjingnya yang dikasi makan, dia nemuin hal menarik. Cerita si Anjing dan Bel Makanan Pavlov melakukan eksperimen ke anjing, awalnya dia cuma pengen tau gimana air liur anjing bekerja saat mereka makan. tapi ternyata anjingnya malah sudah ngiler duluan cuma karena mendengar langkah kaki si pemberi makan, padahal makanannya belum datang. Dari situ Pavlov mikir, "loh kok bisa ya mereka bereaksi sebelum stimulus aslinya (makanan) datang?" Akhirnya dia melakukan eksperimen, tiap kali mau ngasih makan, dia bunyiin bel. Lama-lama si anjing sudah lan...