Yuk Kenalan sama Discovery Learning: Belajar Seru kayak lagi Eksperimen Sendiri!
Hallo teman-teman. Sudah lama ya aku gak nulis disini lagi. Oke, hari ini aku akan mulai nulis lagi, temanya tentang Discovery Leaning. Kita mulai yuk...
Apa sih Discovery Learning itu? Terus kenapa juga sekarang makin banyak guru atau dosen yang suka pake mode belajar ini? Yukk kita kupas... Tapi santai aja ya, gak usah terlalu serius, biar mengertinya juga cepat.
Apa itu Discovery Learning?
Secara gampangnya, Discovery Learning itu model belajar dimana kita sebagai pelajar "menemukan sendiri" pengetahuan yang mau dipelajari. Jadi bukan guru yang memberi tahu langsung semua materinya, tapi kita disuruh mencari tahu dulu lewat eksplorasi, observasi, bertanya, atau bahkan melalui eksperimen. jadi intinya, Discovery Learning adalah belajar dengan menemukan sendiri, bukan langsung dikasi tahu.
Model pembelajaran ini pertamakali dipopulerkan oleh seorang Psikolog bernama Jerome Bruner. Menurut Bruner, manusia itu pada dasarnya suka mencari tahu. Nah, Discovery Learning ini justru memanfaatkan rasa penasaran alami kita buat belajar, keren kan?
Kenapa Discovery Learning itu Keren?
Ada banyak alasan kenapa Discovery Learning itu oke banget, apalagi buat generasi sekarang yang gak bisa diam dan pengen tau semuanya sendiri, yaitu:
1. Belajar jadi gak ngebosanin
Karena kita sendiri yang aktif untuk mencari tahu, belajar jadi lebih seru. Apalgi kalau belajarnya lewat praktik langsung atau studi kasus nyata. Rasa ingin tahunya jadi terpicu terus.
2. Lebih nempel di otak
Karena kita sendiri yang mengalami proses pencarian ilmu itu, pengetahuannya lebih menempel dan tahan lama. Beda banget sama yang cuma hapalin materi doang.
3. Melatih skill penting
Discovery Learning membantu kita melatih: Pemecahan masalah (problem solving), berpikir kritis (critical thinking), kreativitas, dan kerja sama (kalau kerjanya bareng kelompok).
Contoh Discovery Learning dalam kehidupan sehari-hari
1. Eksperimen sains di sekolah
Misalnya di pelajaran IPA, kamu gak langsung dikasih tahu bahwa tanaman butuh cahaya buat fotosintesis. Tapi kamu disuruh menanam dua tanaman, yang satu dikasih cahaya, yang satunya lagi gak dikasih cahaya. Beberapa hari kemudian kamu amati dan... Aha! Kamu nemuin sendiri jawabannya.
2. Matematika: Menemukan rumus sendiri
Bukannya langsung dikasih tahu rumus luas segitiga, kamu disuruh gunting-gunting kertas segitiga, terus dibandingin sama kertas persegi panjang. Lama-lama kamu jadi ngerti sendiri, "Oh, ternyata luas segitiga itu setengah dari luas persegi panjang, ya!".
3. Belajar sejarah lewat simulasi
Daripada cuma baca buku sejarah, kamu diajak main peran jadi tokoh-tokoh zaman dulu di "Konferensi Meja Bundar". Kamu ngobrol dan berdiskusi kayak mereka dulu. Dari situ, kamu jadi paham sendiri gimana kejadian itu berlangsung.
4. Belajar bahasa lewat roleplay
Kamu disuruh pura-pura jadi turis dan ngobrol pakai bahasa Inggris. Bukan dikasih daftar kosakata dulu, tapi kamu cari tahu sendiri kata-kata yang pas sesuai dengan situasinya.
Langkah-Langkah Discovery Learning
Biasanya, proses Discovery Learning itu punya alur kayak gini:
1. Memberi Stimulasi
Guru kasi masalah atau situasi yang bikin kita penasaran.
2. Mengidentifikasi Masalah
Kita cari tahu, sebenarnya masalahnya apa sih?
3. Proses Pengumpulan Data (Data Collection)
Bisa lewat baca, eksperimen, tanya-tanya, atau observasi.
4. Proses pengolahan data (Data Processing)
Kita mulai mikir, nyusun pola, dan menganalisis.
5. Pembuktian (Verivication)
Coba kita tes bener gak kesimpulan yang kita temuin.
6. Penarikan Kesimpulan
Dari proses tadi, kita tarik kesimpulan yang bisa berlaku secara umum.
Bagaimana Peran Guru?
Nah, di Discovery Learning ini, guru bukan satu-satunya sumber ilmu, tapi lebih kayak pembimbing yang menuntun kamu belajar. Guru bakal ngasih tantangan buat kamu pikirin, bantu kalau kamu bingung, dan bareng-bareng mikir sampai dapet kesimpulan dari apa yang kamu pelajari.
Tantangan Discovery Learning
Meskipun seru, Discovery Learning juga punya beberapa tantangan. Proses belajarnya biasanya butuh waktu lebih lama karena siswa harus mencari tahu sendiri. Kadang kalau bimbingannya kurang, siswa bisa bingung atau "kesasar" di tengah jalan. Selain itu, gak semua materi cocok pakai metode ini, apalagi yang butuh hapalan dasar dulu. Tapi kalau diterapkan dengan baik, Discovery Learning bisa banget bantu kamu jadi pelajar yang aktif, mandiri, dan lebih paham materi.
Kesimpulannya
Belajar itu lebih seru kalau kita nemuin sendiri. Discovery Learning itu kayak petualangan cari ilmu. Kamu jadi orang yang aktif, penasaran, dan semangat buat nyari tahu. Belajar nggak cuma nulis catatan atau ngafalin, tapi lebih ke nyoba, mikir, dan mengerti sendiri. Cocok banget buat kamu yang suka praktek, suka mikir kreatif, dan pengen jago nyelesain masalah.
Sekarang aku kasi pertanyaan buat kamu yaa...
Kalau kamu bisa milih, kamu lebih suka belajar dengan cara langsung dikasih tahu atau cari tahu sendiri dulu? Atau kombinasi dua-duanya?
Yuk share pendapat kamu di kolom komentar!
Atau ceritain pengalaman kamu waktu belajar pake Discovery Learning, seru nggak?
Komentar
Posting Komentar